Saturday, May 1, 2021

Amalan Rasulullah di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Amalan Rasulullah di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Tanpa terasa bulan suci Ramadhan sudah kita lalui dan kini sudah menjelang 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sangatlah istimewa, karena adanya malam Lailatul Qodar yaitu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.

10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Pada malam itu terjadi fenomena istimewa yang tak bisa dilihat secara nyata, namun  bisa dirasakan kehadirannya, yaitu kedatangan para malaikat yang jumlahnya  sangat banyak, berbondong-bondong turun ke bumi dengan memenuhi dua pertiga alam jagad raya, hingga langit terasa sesak.

Bahkan Hadist Riwayat Thayalisi dalam Musnadnya no.2545 juga Ahmad II/592 dan Ibnu Khuzaimimah dalam shahihnya II/223 menyebutkan

“Lailatul qadar itu pada malam 27 atau 29, sungguh malaikat yang turun pada saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil” Juga terlihat dalam Surat Al Qadr [97] ayat 4:

Di 10 hari terakhir bulan Ramadhan ada amalan-amalan Rasulullah SAW. yang istimewa, amalan  yang tidak dikerjakannya di hari-hari yang lain. Sebagai umatnya tentunya kita patut meneladaninya. Apa saja amalan Rasulullah SAW. Di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan? Mari kita simak.

Amalan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Membangunkan keluarganya.

Amalan kedua ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW membangunkan keluarganya untuk mengerjakan shalat sunnah pada malam-malam 10 hari yang terakhir. Padahal, hal demikian tidak beliau lakukan di malam-malam yang lain.

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib: ia berkata: “Rasulullah SAW membangunkan keluarganya di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Turmudzi)

Memperpanjang Shalat Malam

amalan pertama pada 10 malam terakhir bulan ramadhan, Rasulullah SAW memperbanyak shalat malam sepanjang malam. Sebagai penuturan Aisyah RA,

“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Menghidupkan Malam

Menghidupkan malam di sini mengandung kemungkinan bahwa beliau menghidupkan seluruh malamnya dengan mengerjakan shalat sepanjang malam atau kemungkinan pula beliau menghidupkan sebagian besar darinya. Aisyah ra berkata:

“Tidak pernah aku melihat beliau (Nabi SAW) melakukan ibadah pada malam hari hingga pagi harinya dan berpuasa selama satu bulan penuh kecuali di bulan Ramadhan.” (HR. Muslim).

Memperbanyak Sedekah

Pada 10 malam terakhir ramadhan, dengan meningkatkan sedekah sebagai rasa syukur telah dipertemukan bulan ramadhan yang penuhi keberkahan ini. Firman Allah pada Al Qur’an sajdah ayat 16 .

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).

Selain ajakan menginfakkan sebagian rezeki, dalam 10 hari terakhir bulan ramadhan, diwajibkan untuk berzakat. Berupa zakat fitrah dan zakat mal. Sebagai kesempurnaan rasa syukur kepada Allah. Dalam ayat tersebut dijelaskan pula kita perbanyak sedekah sunnah dalam rangka berbagi kebahagian kepada sesama, untuk memberikan ketenangan rohani.

I’tikaf

Pernah gak sih denger diam di masjid atau di masjid malem malem kok diem. Nah berdiam diri di masjid pada 10 hari terakhir bulan ramadhan disebut I'tikaf. I'tikaf merupakan salah satu cara kita beribadah kepada Allah SWT. Diam di masjid bukan benar benar diam ya gaes, tapi maksud diam disini menjelaskan kita sedang berada di dalam masjid untuk melakukan ibadah kepada Allah, Jika berdiam diri bukan di masjid bukan disebut i'tikaf ya gaes.

Aktivitas ibadah yang dapat kita lakukan ketika melakukan i'tikaf antara lain, sholawat, sholat sunah, bertaubat, istigfar, dan lain lain. I'tikaf dianjurkan tidak hanya pada 10 malam terakhir, tetapi di semua malam ramadhan.

Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. (HR. Muttafaq ‘alaih)
Maksud hadits tersebut rasulullah sepanjang hidupnya selalu melakukan i'tikaf di bulan ramadhan, jangan ditafsir lain ya gaes.

Tujuan nabi melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir ialah untuk menghentikan berbagai rutinitas kesibukannya, mengosongkan pikiran, mengasingkan diri demi bermunajat kepada Allah, berzikir dan berdoa kepada-Nya.

Membaca Al-Qur'an

Membaca Al-Qur'an merupakan salah satu cara kita dalam beribadah kepada Allah. Apalagi di 10 malam terakhir bulan ramadhan kita dianjurkan lebih giat dalam membaca Al-Qur'an baik itu di masjid atau di rumah. Di Indonesia terdapat tradisi mengkhatamkan Al-Qur'an di bulan ramadhan. Tradisi mengejar khataman Al-Qur'an menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim. Apapun bentuk bentuk motivasinya kita harus lebih giat di 10 hari terakhir bulan ramadhan.

Itu saja mengenai amalan 10 hari terakhir bulan ramadhan yang biasa di kerjakan oleh Rasulullah. Marilah kita manfaatkan malam terakhir dengan perbanyak beribadah kepada Allah.

Amalan Rasulullah di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan
4/ 5
Oleh


EmoticonEmoticon