Sunday, May 12, 2019

Langkah Langkah Penelitian Sejarah

Langkah Langkah Penelitian Sejarah

Langkah Langkah Penelitian Sejarah
Sunday, May 12, 2019
Pada postingan kali ini kota akan bahas mengenai Langkah langkah penelitian sejarah, sebelumnya kita akan bahas terlebih dahulu penelitian sejarah. Penelitian sejarah menggunakan teori dan konsep. Oleh karena itu, penelitian sejarah termasuk penelitian ilmiah. Teori dan konsep dalam penelitian sejarah digunakan untuk merumuskan kerangka pemikiran secara sistematis.
langkah langkah penelitian sejarah

Sama seperti penelitian ilmiah lainnya, dalam penelitian sejarah juga terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peneliti (sejarawan). Penelitian sejarah dimaksudkan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis, kronologis, dan objektif. Rekonstruksi sejarah adalah penyusunan kembali kisah sejarah sebagai peristiwa yang sebenanya terjadi.

Langkah - langkah Penelitian Sejarah

Kuntowijoyo menguraikan langkah-langkah penelitian sejarah menjadi lima tahap. Kelima tahap ini memiliki keterkaitan dan keberlanjutan. Tahapan penelitian sejarah tersebut yaitu pemilihan tema pengumpulan sumber (heuristik), kritik sejarah (verifikasi), interpretasi (penjelasan/penafsiran), dan penulisan sejarah (historiografi). Langkah-langkah dalam penelitian sejarah harus dilakukan satu demi satu dan berurutan
1. Pemilihan Topik
Tahapan penelitian sejarah yang pertama yakni topik. Topik penelitian sejarah dikatakan menarik dan layak untuk diteliti jika topik tersebut belum penah dikaji sebelumnya. Semakin sedikit penelit atau sejarawan yang mengkaji topik tersebut penelitian yang dilakukan akan senakin menantang.

Akan tetapi, peneliti atau sejarawan perlu memperhatikan ketersediaan sumber untuk mengkaji topik lebih larijut. Topik menarik dan belum banyak dikaji belum tentu layak diteliti karena belum tentu tersedia sumber yang relevan.

Topik yang dipilih seharusnya didasarkan pada kedekatan emosional dan kedekatan intelektual. Kedua kedekatan tersebut merupakan dua unsur yang biasa disebut unsur subjektif dan unsur objektif dalam penulisan sejarah.
a. Kedekatan Emosional
Kedekatan emosional sangat dibutuhkan dalam penelitian sejarah untuk memudahkan peneliti mengkaji objek penelitian. Peneliti juga akan lebih mudah mencari sumber karena ia menguasai daerah tersebut. Selain itu, kedekatan emosional dapat menambah rasapercaya diri sejarawan dalam menuangkan kajiannya dalam tulisan sejarah.

b. Kedekatan Intelektual
Selain kedekatan emosional, pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai topik yang akan dikaji sangat memengaruhi proses peneltian. Peneliti yang memiliki pengetahuan tentang topik yang dikaji akan lebih mudah melakukan penelitian.
Kedekatan seperti inilah yang disebut kedekatan intelektual. Sebagai contoh, jika Andi adalah pengamat politik dan hukum, Andi akan lebih mudah menulis sejarah politik dan hukum. Pengetahuan Andi mengenai politik dan hukum akan membantunya melakukan penelitian.

2. Pengumpulan Sumber (Heuristik)
Langkah-langkah penelitian sejarah yang kedua yaitu Pengumpulan Sumber (Heuristik). Setelah topik ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan sumber. Sumber sangat berguna bagi penelitian karena sumber-sumber inilah yang menentukan keakuratan hasil penelitian.

Sumber yang dikumpulkan harus relevan dengan topik dan objek penelitian seseorang peneliti harus mengetahui lokasi untuk mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan kajian penelitiannya.

Sumber sumber tertulis dapat ditemukan dan diperoleh di perpustakaan, kantor arsip, dan kantor-kantor pemerintah. Selain itu,peneliti dapat menggunakan sumber berupa artefak yang biasanya ditemukan di lokasi penelitian

3. Verifikasi (Kritik Sumber)
Tahapan penelitian sejarah yang ketiga adalah verifikasi. Verifikasi atau kritik sumber merupakan kegiatan untuk menguji keautentikan (keaslian) suatu sumber serta menguji kredibilitas dan keabsahan sumber. Tujuan utama kritik sumber adalah menyeleksi data untuk memperoleh fakta-fakta.

Kritik yang dilakukan dalam penelitian sejarah meliputi enam kriteria yaitu tanggal, lokasi, pengarang, analisis, integritas (bentuk) sumber dan kredibilitas (nilai bukti) sumber

Kritik sumber atau verifikasi dapat dikategori kan menjadi dua, yaitu kritik eksten dan kritik inten
a. Kritik Eksten (Autentisitas)
Kritik eksten digunakan untuk menguji keaslian (autentisitas) suatu sumber. Kritik eksten berkaitan dengan kondisi fisik suatu sumber. Jadi, kritik eksten tidak membahas mengenai isi suatu sumber

b. Kritik Inten (Kredibilitas)
Kritik inten membahas seberapa jauh suatu sumber (isi) dapat dipercaya (kredibel). Kritik inten dilakukan setelah proses kritik eksten. Setelah suatu sumber dinyatakan autentik (asli), peneliti perlu menguji sumber (isi informasi) tersebut dapat dipercaya atau tidak.
Sasaran kerja kritik inten adalah uji kredibilitas informan dan pembuat sumber. Pada tahap ini peneliti harus membuktikan bahwa segala sesuatu yang terdapat pada sumber tersebut sesuai dengan zamannya.

4. Interpretasi (Penafsiran atau Eksplanasi)
Tahapan penelitian sejarah yang keempat yaitu Interpretasi. Interpretasi adalah penafsiran makna fakta dan hubungan antara satu fakta dan fakta lain Dalam tahap interpretasi peneliti (sejarawan) memberikan pandangan teoretis terhadap suatu peristiwa.

Pada tahap ini peneliti sering terjebak dalam subjektivitas. Hal ini disebabkan penafsiran setiap orang berbeda. Oleh karena itu, penafsiran fakta yang dilakukan peneliti harus dilandasi sikap objektif
a. Analisis
Analisis berarti menguraikan. Penulis atau peneliti harus menguraikan data-data yang sudah diseleksi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Sebuah sumber yang ditemukan terkadang mengandung beberapa kemungkinan. Peneliti harus menguraikannya untuk menemukan fakta-fakta

b. Sintesis
Sintesis merupakan salah satu cara yang dilakukan peneliti untuk menginterpretasikan sumber. Contoh sintesis dapat dilihat ketika ditemukan data mengenai peperangan, mobilisasi massa, pergantian pejabat pemerintahan, bencana alam, dan rapat-rapat.
Kejadian-kejadian tersebut menghasilkan satu fakta yang sama, yaitu adanya perubahan. Perubahan inilah yang disebut hasil interpretasi. Hasil interpretasi tersebut diperoleh setelah peneliti mengumpulkan data.

5. Penulisan (Historiografi)
Langkah-langkah penelitian sejarah yang terakhir dalam penelitian sejarah (metode sejarah) adalah penulisan (historiografi). Dalam tahap ini sejarawan harus mampu merangkai fakta beserta maknanya secara kronologis dan sistematis untuk menghasilkan tulisan sejarah sebagai kisah (history as written).
a. Pengantar (Pendahuluan)
Pengantar atau pendahuluan dalam tulisan sejarah merupakan bagian yang mengantarkan pembaca untuk mendalami topik yang menjadi pembahasan.

b. Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian inti sebuah tulisan. Pada bagian pembahasan penulis menyampaikan hasil penelitian yang telah dilakukannya

c. Kesimpulan
Kesimpulan menjelaskan hasil temuan peneliti secara umum. Hasil penelitian dirangkai dan disimpulkan untuk memberikan gambaran penelitian secara umum.

Itulah langkah langkah penelitian sejarah yang telah kami utarakan, jika kurang jelas bisa langsung komen untuk mengajukan pertanyaan yang masih mengganjal di benak kalian, selanjutnya saya akan bagi materi sejarah dan ilmu pengetahuan yang menarik.
Langkah Langkah Penelitian Sejarah
4/ 5
Oleh


EmoticonEmoticon