Monday, May 27, 2019

Peran Indonesia Dalam Organisasi Internasional dan Perdamaian Dunia

Peran Indonesia Dalam Organisasi Internasional dan Perdamaian Dunia

Peran Indonesia Dalam Organisasi Internasional dan Perdamaian Dunia
Monday, May 27, 2019
Peran Indonesia dalam Organisasi internasional merupakan wujud dari sikap politik luar negeri Indonesia. Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945. Pancasila merupakan landasan ideal dan UUD 1945 yang merupakan landasan operasional politik bebas aktif.
Peran Indonesia Dalam Perdamaian Dunia

Kontribusi Indonesia pada dunia internasional sudah dimulai sejak masa pemerintahan Demokrasi Liberal dan berlanjut pada masa Orde Baru hingga reformasi. Adapun Peran Indonesia dalam dunia internasional masa Orde Baru dan reformasi sebagai berikut.

1. Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok (GNB)

Gerakan Non-Blok (GNB) atau Non-Aligned Movement (NAM) merupakan organisasi internasional yang terdiri atas lebih dari seratus negara yang tidak beraliansi dengan blok kekuatan besar mana pun. Dasar pembentukan Gerakan Non-Blok adalah menghindari persaingan antara blok Barat dan blok Timur.

Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok, contohnya pada masa Orde Baru Indonesia pernah menjabat sebagai ketua GNB periode 1992-1995. Selama menjadi ketua GNB, Indonesia memberi kan banyak sumbangan nyata bagi perdamaian dunia, salah satunya saat terjadi konflik di Boznia Herzegovina. Pada tahun 1992 Indonesia juga dipercaya menjadi tuan rumah KTT Non-Blok X.

Pada masa reformasi Indonesia masih terus aktif dalam GNB. Dalam pelaksanaan KTT Non-Blok di Iran pada tahun 2012, pemerintah Indonesia melalui Wakil Presiden Boediono menyampaikan pentingnya kontribusi GNB dalam menciptakan budaya perdamaian dan keamanan menjalin kemitraan untuk mencapai kesejahteraan bagi rakyat, serta mengambil langkah konkret dalam membantu perjuangan bangsa Palestina.

Pada tahun 2015 Gerakan Non-Blok kembali mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi di Caracas Venezuela. Penyelenggaraan KTT akan dilakukan pada tanggal 27 September-2 Oktober 2015.

2. Peran Indonesia dalam ASEAN (Association of South East Asia Nation)

Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, Indonesia bersama negara Malaysia Singapura, Thailand, dan Filipina menjadi pemrakarsa berdirinya Association of South East Asia Nation (ASEAN). Kelima negara tersebut mengadakan pertemuan yang menghasilkan kesepakatan bernama Deklarasi Bangkolk Deklarasi Bangkok menjadi dasar pembentukan ASEAN. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa politik luar negeri Indonesia berupaya membangun hubungan yang baik antarnegara di kawasan Asia Tenggara.

3. Peran Indonesia dalam OKI (Organisasi Konferensi Islam)
Organisasi Konferensi Islam (OKI) adalah suatu organisasi negara-negara Islam atau negara negara yg mayoritas penduduk suatu negara beragama Islam. Markas OKI berada di Jeddah (Arab Saudi).

Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Islam turut berperan aktif dalam OKI Peran nyata Indonesia pada masa Orde Baru hingga masa reformasi dalam kegiatan OK sebagai berikut.
1) Menyelesaikan masalah Moro di Filipina.
2) Mendukung Bangladesh sebagai negara Islam.
3) Mendukung perjuangan OKI melenyapkan diskriminasi, rasial, dan kolonialisme di dunia.
4) Memprakarsai pembentukan "Tata Informasi Baru Dunia Islam.
5) Memimpin pertemuan pemuda OKI di Istanbul, Turki pada tahun 2014.

4. Jakarta Informal Meeting (JIM)
Konflik perbatasan antara Kamboja dan Vietnam pada awal tahun 1980-an mendorong Indonesia mengadakan Jakarta Informal Meeting (JIM). JIM diselenggarakan di Istana Bogor pada tahun 1988. Melalui pertemuan tersebut Indonesia berhasil memfasilitasi dan menjadi mediator kedua negara yang sedang berseteru. Pada perkembangannya JIM dilanjutkan dengan Konferensi Internasional di Paris pada tahun 1989. Berdasarkan keputusan pertemuan tersebut, Vietnam bersedia menarik pasukannya dari Kamboja.

5. Deklarasi Djuanda
Deklarasi Djuanda dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Djuanda Deklarasi tersebut bertujuan mengatur kembali batas-batas perairan Indonesia dan mengubah batas kontinen laut Indonesia dari 3 mil batas air terendah menjadi 12 mil dari pulau terluar.

Akan tetapi, Deklarasi Djuanda baru ditetapkan pada masa Orde Baru, tepatnya pada tahun 1982. Pada saat itu Deklarasi Djuanda ditetapkan dalam konvensi hukum laut PBB ke-3. Selanjutnya Deklarasi Djuanda diresmikan menjadi Undang Undang Nomor 4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia.

6. Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia

Dalam peran indonesia dalam perdamaian dunia yakni mengirim pasukan perdamaian yang disebut dengan kontingen garuda. Kontingen Garuda merupakan pasukan yang dikirim oleh pemerintah Indonesia untuk terjun langsung ke daerah pusat konflik di berbagai belahan di dunia. Kontribusi Kontingen Garuda pada masa Orde Baru hingga reformasi sebagai berikut.

a. Kontingen Garuda IV, V, dan VI dikirim oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1973-1974 untuk menangani konflik di Vietnam.

b. Kontingen Garuda VI, VIIlI, IX, dan XI dikirim ke kawasan Timur Tengah pada tahun 1973, 1974, 1990, dan 1992. Pada saat itu wilayah Timur Tengah sedang mengalami pergolakan akibat Perang Teluk yang melibatkan Iran, Irak, dan Kuwait.

c. Kontingen Garuda Xll dikirim oleh pemerintah Indonesia untuk menjaga gencatan senjata dan mengawasi pergantian kekuasaan di Kamboja pada tahun 1992.

d. Kontingen Garuda XVIl bertugas sejak tanggal 17 Juni 1994 hingga 28 Desember 1994. Dikirim oleh pemerintah Indonesia sebagai pasukan perdamaian untuk meredakan konflik di Filipina.

e. Kontingen Garuda XIV bertugas sejak tahun 1992 hingga 1995 untuk menjaga keamanan di Bosnia.

f. Kontingen Garuda XXII-I yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) bertugas menjaga keamanan di wilayah Lebanon pada tahun 2015.

g. Kontingen Garuda XX-M/Monusco dikirim ke Kongo pada bulan Januari 2017.

Itulah beberapa peran Indonesia dalam organisasi internasional maupun dalam perdamaian dunia. sampai sekarang pun Indonesia sangat ikut andil dalam dunia internasional maupun perdamaian dunia. Semoga Indonesia kedepannya menjadi Indonesia yang maju dan ikut andil dalam perdamaian dunia. terus dukung dan kerahkan energi kita demu Indonesia maju dan terpandang di semua negara di dunia.
Peran Indonesia Dalam Organisasi Internasional dan Perdamaian Dunia
4/ 5
Oleh


EmoticonEmoticon