Tuesday, October 29, 2019

Makalah Analisis Novel Ayat-Ayat Cinta

Makalah Analisis Novel Ayat-Ayat Cinta

Selamat datang di omahjenius.com. Situs berbagi berbagai ilmu ilmu yang berguna. Kali ini kita akan memberikan sedikit pembelajaran mengenai bahasa Indonesia, mengenai menganalisa unsur unsur dalam sebuah novel. Disini kami bentuk sebagai makalah mengenai analisis novel ayat ayat cinta. Semoga membantu belajar kalian. Selamat belajar.
Makalah Analisis Novel Ayat-Ayat Cinta

A. Pengantar Novel Ayat-Ayat Cinta

Ayat-Ayat Cinta adalah sebuah novel pop bergenre roman religi karya Habiburrahman El Shirazy. Novel ini pertama kali terbit tahun 2003 dan menjadi best seller di Indonesia, dan kemudian difilmkan pada tahun 2008. Habiburrahman El Shirazy adalah seorang novelis Indonesia yang lahir pada 30 September 1976. Karya-karyanya banyak digemari oleh banyak kalangan, yang kebanyakan adalah novel bertema religi. Di antara karya-karyanya yang lain yang telah beredar di pasaran adalah Di Atas Sajadah Cinta, Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Bertasbih (2007),  Dalam Mihrab Cinta (2007), Bumi Cinta (2010) dan The Romance. Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem.

Namun disini hanya akan dibahas tentang salah satu novelnya saja yang berjudul Ayat-Ayat Cinta. Disini penulis berpikir mengapa novel ini perlu dianalisis, karena ini merupakan novel islami pertama yang bisa mencuri perhatian banyak pembaca roman di Indonesia. Novel bertema religi yang sangat bagus ditulis oleh pengarangnya, sehingga banyak penggemarnya, dan setelah sukses dengan novelnya, novel ini diangkat ke layar lebar dan seperti novelnya, filmnya pun juga menuai sukses. Banyak komentar positif mengenai novel dan juga filmnya. Dan novel ini juga novel pertama Habiburrahman El Shirazy, sebagai pembuka jalan kesuksesan bagi novel selanjutnya.
Yang akan dibahas dalam makalah ini adalah unsur struktural novel dan ciri-ciri sastra populer yang terdapat pada novel ini.

Strukturalisme adalah sebuah paham, sebuah keyakinan, bahwa segala sesuatu yang ada dalam dunia ini mempunyai struktur, bekerja secara struktural. Terence Hawkes (1997) mendefinisikan sebagai, pada dasarnya, sebuah cara berpikir tentang dunia yang terutama mengikatkan diri pada persepsi dan deskripsi mengenai struktur itu. (Faruk:2012)

Pendekatan strukturalisme murni biasa disebut juga dengan pendekatan objektif yakni pendekatan penelitian sastra yang mendasarkan pada karya sastra tersebut. Konsep Teori strukturalisme murni yang paling pokok ditujukan ialah peranan unsur-unsur dalam membentuk totalitas, kaitannya secara fungsional diantara unsur-unsur tersebut, sehingga totalitas tidak dengan sendirinya sama dengan jumlah unsur -unsurnya.

Kemudian budaya populer (dikenal juga sebagai budaya pop) adalah totalitas ide, perspektif, perilaku, meme, citra, dan fenomena lainnya yang dipilih oleh konsensus informal di dalam arus utama sebuah budaya, khususnya oleh budaya Barat di awal hingga pertengahan abad ke-20 dan arus utama global yang muncul pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Dengan pengaruh besar dari media massa, kumpulan ide ini menembus kehidupan sehari-hari masyarakat. (Wikipedia)

Pembahasan

Analisis Struktural Novel Ayat-Ayat Cinta

Analisis struktural adalah analisis unsur intrinsik karya sastra kemudian bagaimana hubungan antar unsur yang membangun.

Tema Novel Ayat-Ayat Cinta

Tema yang diangkat dalam novel ini adalah kesetiaan seorang isteri. Ini adalah novel pop religius yang mengangkat tema cinta, tidak hanya kecintaan kepada Allah namun juga kecintaan kepada sesama manusia. Secara keseluruhan novel ini bercerita tentang kesetiaan seorang isteri kepada suami yang sangat dicintainya.

    “Fahri, menikahlah dengan Maria. Aku ikhlas.” (AAC: 376)

Kemudian tema lain yang diusung adalah tentang kebenaran dalam Islam, dalam cerita tokoh Maria atau istri kedua Fahri merupakan pemeluk Kristen yang taat, namun setelah bangun dari komanya, ia memeluk Islam

Bibirnya tersenyum lebih indah dari biasanya. Lalu dengan suara lirih yang keluar dari relung jiwa ia berkata, Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluh! (AAC:402).

Tema selanjutnya adalah keadilan, dalam cerita tokoh Fahri sempat digugat oleh seorang perempuan bernama Naura.

Kata-kata polisi itu membuatku kaget bukan main. Noura hamil dan aku yang dituduh memperkosanya. Sungguh celaka! (AAC:308)

Tokoh dan Penokohan Novel Ayat-Ayat Cinta

Fahri
Tokoh Fahri merupakan tokoh utama dalam novel ini. Dia digambarkan sebagai pemuda yang cerdas, taat beribadah dan itu didukung oleh kemampuan dia menghafal Al Quran, dia juga kuliah di Universitas Al Azhar, Mesir, Fahri merupakan pribadi yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan dalam agama Islam. Nilai-nilai keimanan itulah yang dia dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.

Karena kepribadiannya itulah dia banyak disukai oleh beberapa wanita. Fahri juga sangat jujur, dan tidak menyerah untuk mendapat keadilan, buktinya ketika dia difitnah oleh tokoh Noura, ia tetap berusaha untuk mendapat keadilan.

Dia tidak menilai orang hanya dengan satu sisinya, buktinya dia tetap berteman baik dengan Maria walaupun berbeda agama denganya. Dia sangat senang bisa tinggal dengan keluarga Maria yang sangat baik hati.

Nilai-nilai agama juga sangat dijunjung Fahri, ketika ia dijodohkan dengan seorang wanita yang belum ia kenal, ia kemudian shalat istiharah dan memantapkan hatinya.

Sebagai seorang laki-laki, ia juga sangat menjaga perasaan perempuan, ia bisa mengerti mengapa Noura bisa sanggup memfitnahnya, juga ketika tahu bahwa Nurul juga sangat mencintainya, hal itu malah membuat hatinya sakit ketika menolaknya, karena Fahri dulu sempat merasakan hal yang aneh ketika mendengar nama Nurul.

Fahri juga seorang yang pemaaf, dia mampu memaafkan Noura walaupun dia telah difintah dan sempat dipenjara karena tuduhan itu.

Aisha
Dalam novel tokoh Aisha digambarkan perempuan yang sholeha, baik hati, cantik mempunyai mata yang sangat indah, dan tentunya taat dengan agama. Sholeha karena dia juga menjunjung nilai-nilai agama Islam sama seperti Fahri. Baik hati dan penolong ia tunjukkan saat berada disebuah metro, ia mempersilahkan seorang wanita tua yang tidak kebagian tempat untuk duduk di tempatnya, walaupun saat itu banyak orang yang mengabaikannya karena wanita tua itu berasal dari Amerika.

Dia juga seorang wanita yang cantik, digambarkan memakai cadar, dan matanya yang sangat indah, waktu itu membuat Fahri terpesona oleh matanya. Dia berasal dari keluarga yang taat dengan agamanya, jadi tidak heran kalau dia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama Islam.

Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, dia juga merelakan Fahri untuk menikah dengan perempuan lain yaitu Maria yang waktu itu sedang koma, dan saat itu mereka juga membutuhkan pengakuan Maria atas fitnah yang ditujukan kepada Fahri.

Maria
Maria digambarkan sebagai wanita yang periang, ingin tahu, baik, dan dia mencintai Fahri. Dengan mudah Maria menjadi akrab dengan Fahri, karena keluarganya menerima Fahri tinggal satu rumah dengan mereka, walaupun keluarga Maria adalah pemeluk Kristen yang taat, namun dia tidak memandang agama Fahri dan berteman dengannya.

Sebenarnya karena kebaikan Fahri, Maria diam-diam jatuh cinta dengannya, namun dia tidak mengungkapkannya. Maria adalah perempuan yang baik, mau menolong Fahri membantu Alicia belajar tentang Islam, waktu itu dia menerjemahkan buku ke dalam bahasa Inggris untuk Alicia.
Dibanding dengan Fahri, Maria lebih supel dan periang, dia banyak bercerita beberapa hal dengan Fahri. Dia juga sangat menghormati agama yang dianut oleh Fahri.

Noura
Noura sebenarnya adalah perempuan yang baik, taat agama, dan cantik. Namun dia dibesarkan oleh keluarga yang keras. Dia banyak disiksa oleh ayah tirinya karena dia berbeda dengan saudara-saudaranya, dibandingkan dengan saudaranya, Noura berkulit putih dan berambut pirang.
Dia juga terpesona oleh kebaikan Fahri yang mau menolongnya, namun karena rasa sukanya itu dia memfitnah Fahri dengan tuduhan menghamilinya, padahal yang melalukannya adalah ayak tirinya tersebut. Namun dia akhirnya menyesali perbuatannya.

Dia adalah perempuan yang tidak bisa menerima kenyataan, walaupun sudah ditolak oleh Fahri, namun dia malah memfitnah fahri dengan tuduhannya, dia sangat kesal karena Fahri telah menikah dengan Aisha.

Bahadur
Orang yang sangat kejam, ia bersikap kasar kepada siapa saja bahkan dengan istrinya madame Syaima dan putri bungsunya Noura. Sering mengucapkan kata-kata yang jelek, keras kepala, dia bahkan berniat untuk menjual anaknya sendiri dan menyuruhnya menjadi pelacur.

Alur Novel Ayat-Ayat Cinta

Perkenalan :
Fahri mulai menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar dan tinggal di flat bersama rekan mahasiswa dari Indonesia, kemudian kenal dengan tetangga dekatnya yaitu Maria sekeluarga. Serta menjalankan perkuliahan sebagaimana mestinya dan mengenal orang-orang Mesir.

Munculnya masalah :
Dimulai pada saat malam hari Fahri melihat Noura disiksa oleh ayahnya, kemudian dia meminta bantuan Maria, walaupun merasa takut namun Maria tetap menolong Noura. Kemudian Noura di titipkan di rumah Nurul. Kemudian masalah muncul ketika Fahri Pulang dari Alexandria setelah berbulan madu, dia ditangkap karena dituduh memperkosa Noura.dan Fahri tidak sempat menjelaskan pada istrinya. Pengacaranya juga tidak bisa menolongnya karena tidak memiliki bukti. Hal tersebut membuat Fahri kecewa atas perlakuan Noura yang telah memfitnah Fahri.

Klimaks :
Saat Fahri di dalam penjara dia dituduh dan disiksa habis-habisan. Hubungannya dengan Aisha juga terganggu karena Aisha juga sempat merasa kecewa dengan Fahri, padahal ia sedang mengandung anak mereka. Padahal saat itu adalah bulan Ramadhan yang mana Fahri dan Aisah merencanakan umroh pada  tapi malah sebaliknya mereka mengalami cobaan. Kunci dari kebenaran itu ada pada Maria, namun saat itu Maria terbaring koma, dan demi mendapat keadilan dengan desakan sang Istri, Fahri menikahi Maria di  rumah sakit.

Antiklimaks :
Setelah maria sadar, dia memberikan saksi kepada hakim di persidangan, kemudian Noura akhirnya mengakuinya bahwa yang menghamilinya adalah Bahadur, Fahri dibebaskan.

Resolusi :
Fahri memiliki 2 orang istri yang sholeh yang pertama Aisah dan yang kedua Maria yang masih sakit-sakitan karena dia terlalu emosi pada saat persidangan, dan akhirnya Maria dirawat kembali, dan pada saat dia dirawat ada keanehan yang terjadi pada Maria, yaitu maria tertidur dan bermimpi tiba di 7 pintu surga dan dia mau masuk karena kenikmatan nya, ternyata dia tidak diperbolehkan masuk sampai pintu keenam dan pintu terakhir dia boleh masuk tapi dengan syarat yaitu pertama harus mempunyai wudhu dan syahadat, kemudian dia kembali pulang dan seseorang itu menunggu kembalinya Maria. Maria terbanun dan dihadapannya ada Fahri dan Aisah, dia meminta tolong untuk melakukan wudhu dan syahadat, kemudian Fahri membantu dan ia bercerita kejadian di dalam mimpinya, kemudian Maria Meminta Fahri dan Aisah untuk mengajarkan syahadat, pada saat selesai syahadat, Maria meninggal dengan  dua kalimat syahadat, ada pesan ketika ngobrol dengan Fahri juga Aisah, Maria akan menunggu Fahri di surga Firdaus untuk memadu cinta dan kasih.

Latar cerita Novel Ayat-Ayat Cinta

Latar  Tempat
- Al Azhar, Kairo Mesir : tempat Fahri menuntut ilmu.
- San Stefano, Alexandria : saat Fahri dan Aisha berbulan madu.
- Rumah sakit : tempat dimana Maria dirawat.

Latar Waktu
- Ketika Fahri melanjutkan S2nya di Al Azhar
- Setelah Fahri menikah dengan Aisha
- Ketika Fahri difitnah oleh Noura
- Setelah Fahri menikahi Maria
- Ketika Maria meninggal

Latar Suasana
Menyedihkan : 
Ketika Fahri melihat Noura disiksa oleh Bahidur. Ketika Fahri difitnah oleh Noura. Ketika Maria harus merelakan Fahri menikah. Ketika Aisha harus merelakan Fahri menikahi Maria. Ketika Maria terbaring koma di rumah sakit.

Menyenangkan :
Ketika Fahri menikah dengan Aisha. Ketika Fahri terbebas dari tuduhan yang dilakukan Noura.

Mengharukan :
Saat pernikahan Fahri dan Aisha, saat Maria menceritakan tentang mimpinya, saat pernikahan Maria dan Fahri berlangsung, saat Maria meninggal dengan dua kalimat syahadat.

Menegangkan :
Saat di persidangan Fahri atas tuduhan memperkosa Noura.

Kesimpulan Novel Ayat-Ayat Cinta

Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa novel Ayat-Ayat cinta adalah novel romantik religius, inti dari cerita ini adalah tentang kisah cinta seorang pemuda yang bernama Fahri, namun dibalut oleh ajaran-ajaran Islam yang kental. Kemudian hal itu didukung oleh latar tempat yaitu di Kairo Mesir. Tokoh antagonis yang membangun alur cerita adalah Bahadur yang jahat, dia memperkosa anak tirinya lalu menuduh Fahri yang melakukannya.

Terdapat beberapa latar suasana dalam novel ini, diawali dengan kehidupan Fahri yang normal, kemudian dia menikah, kemudian dia mendapat fitnah, namun berhasil mendapat keadilan dan menikahi Maria atas izin istri pertamanya. Kemudian cerita diakhiri dengan suasana haru ketika Maria, salah satu istrinya meninggal dengan tersenyum.


Daftar Pustaka
Faruk. 2012.Metode Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
El Shirazy, Habiburrahman.2004.Ayat-Ayat Cinta.Jakarta: Republika.
Wikipedia.2014.Budaya Populer.[online].Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_populer (12 Desember 2014)
Wikipedia.2014.Habiburrahman El Shirazy.[online].Tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Habiburrahman_El_Shirazy (11 Desember 2014)
Wikipedia.2014.Ayat-Ayat Cinta.[online].Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Ayat-Ayat_Cinta (11 Desember 2014)

Demikian Analisis Novel Ayat-Ayat Cinta yang kami bentuk layaknya makalah. Dan terimakasih telah membaca artikel dari kami, semoga membantu kegiatan belajar kalian. Semangat Belajar.
Makalah Analisis Novel Ayat-Ayat Cinta
4/ 5
Oleh


EmoticonEmoticon